Kamis, 17 Maret 2016

Tugas 1 Bahasa Indonesia 2

IRFA ELINA KARIM
14113469
3KA27


1.       Jelaskan pengertian penalaran,  evidensi, proposisi, inferensia  dan  implikasi

·         Penalaran
Penalaran adalah sebuah pemikiran untuk dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Ketika seseorang sedang melanarkan sesuatu, maka seseorang tersebut akan mendapat sebuah pemikiran dimana pemikiran tersebut adalah suatu kesimpulan masalah yang sedang dihadapi. Contoh saja kalau kita akan pergi kekampus, dan pada saat ditengah jalan motor kita mogok, apakah yang akan kita lakukan? disitulah nalar kita bekerja. Mencari sebuah solusi agar kita bisa berangkat kekampus dan tidak terlambat mengikuti pelajaran. Yaitu dengan mencari bengkel terdekat.

·         Evidensi
Evidensi adalah semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Dalam argumentasi, seorang penulis boleh mengandalkan argumentasinya pada pernyataan saja, bila ia menganggap pembaca sudah mengetahui fakta-faktanya, serta memahami sepenuhnya kesimpulan-kesimpulan yang diturunkan daripadanya.
Evidensi itu berbentuk data atau informasi, yaitu bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu, biasanya berupa statistik, dan keterangan-keterangan yang dikumpulkan atau diberikan oleh orang-orang kepada seseorang, semuanya dimasukkan dalam pengertian data (apa yang diberikan) dan informasi (bahan keterangan).

·         Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kaliimat Tanya,kalimat perintah, kalimat harapan,dan kalimat inversi tidak dapa disebut proposisi. Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.

·         Inferensia
Inferensi adalah tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui atau dianggap benar. Kesimpulan yang ditarik juga disebut sebagai idiomatik. Hukum valid inference dipelajari dalam bidang logika.
Inferensi manusia (yaitu bagaimana manusia menarik kesimpulan) secara tradisional dipelajari dalam bidang psikologi kognitif, kecerdasan buatan para peneliti mengembangkan sistem inferensi otomatis untuk meniru inferensi manusia.inferensi statistik memungkinkan untuk kesimpulan dari data kuantitatif.

·         Implikasi
Implikasi adalah rangkuman, yaitu sesuatu dianggap ada karena sudah dirangkum dalam fakta atau evidensi itu sendiri. Banyak dari kesimpulan sebagai hasil dari proses berpikir yang logis harus disusun dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan yang tercakup dalam evidensi (=implikasi), dan kesimpulan yang masuk akal berdasarkan implikasi (=inferensi).


2.       Bagaimana cara menguji  data, fakta dan menilai autoritas

·         Cara menguji  data
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
a.    Observasi
b.    Kesaksian
c.    Autoritas

·         Cara menguji fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
a.      Konsistensi
b.      Koherensi

·         Cara menilai autoritas
Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
a. Tidak mengandung prasangka
b. Pengalaman dan pendidikan autoritas
c. Kemashuran dan prestise
d. Koherensi dengan kemajuan


3.       Mengapa penalaran menjadi komponen penting dalam menyusun sebuah penelitian. Jelaskan menurut anda
Menurut saya penalaran menjadi komponen penting dalam menyusun sebuah penelitian dikarenakan  tanpa adanya penalaran sebuah penelitian tidak akan behasil atau bisa dikatakan penelitian tersebut akan gagal. Karena sudah dijelaskan juga diatas bahwa sebuah penalaran dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Bisa kita bayangkan apa jadinya apabila manusia tidak bisa bernalar dalam menyusun sebuah penelitian. Pastinya tidak akan menapatkan kesimpulan dalam melakukan sebuah penelitian. Karena dari itulah penalaran sangat penting dalam menyusun sebuah penelitian


4.       Jelaskan perbedaan berfikir deduktif dan berfikir induktif dan masing-masing berikan contoh

·         Berfikir deduktif
Penalaran deduktif didasarkan pada teori yang berlaku umum tentang hal / gejala. Ditarik kesimpulan hal yang khusus. Merupakan bagian dari hal/gejala tadi. Secara garis besar maka penalaran deduktif adalah bergerak dari hal atau gejala yang khusus menjadi gejala yang khusus
Contoh :
Semua mahasiswa semester 6 harus membuat Penulisan Ilmiah
Irfa adalah mahasiswa semester 6
Kesimpulan : Irfa harus membuat Penulisan Ilmiah

·         Berfikir induktif
Penalaran induktif (prosesnya disebut induksi) merupakan proses penalaran untuk menarik suatu prinsip atau sikap yang berlaku untuk umum maupun suatu kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan atas fakta-fakta khusus.
Contoh: buah mangga punya kulit, buah anggur punya kulit, buah nanas punya kulit. Setiap buah pasti punya kulit.




Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar