IRFA ELINA KARIM
14113469
3KA27
1.
Jelaskan pengertian penalaran, evidensi, proposisi, inferensia dan
implikasi
·
Penalaran
Penalaran adalah sebuah pemikiran untuk dapat
menghasilkan suatu kesimpulan. Ketika seseorang sedang melanarkan sesuatu, maka
seseorang tersebut akan mendapat sebuah pemikiran dimana pemikiran tersebut
adalah suatu kesimpulan masalah yang sedang dihadapi. Contoh saja kalau kita
akan pergi kekampus, dan pada saat ditengah jalan motor kita mogok, apakah yang
akan kita lakukan? disitulah nalar kita bekerja. Mencari sebuah solusi agar
kita bisa berangkat kekampus dan tidak terlambat mengikuti pelajaran. Yaitu dengan
mencari bengkel terdekat.
·
Evidensi
Evidensi adalah
semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas, dan
sebagainya yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Dalam
argumentasi, seorang penulis boleh mengandalkan argumentasinya pada pernyataan
saja, bila ia menganggap pembaca sudah mengetahui fakta-faktanya, serta
memahami sepenuhnya kesimpulan-kesimpulan yang diturunkan daripadanya.
Evidensi itu berbentuk data atau informasi, yaitu bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu, biasanya berupa statistik, dan keterangan-keterangan yang dikumpulkan atau diberikan oleh orang-orang kepada seseorang, semuanya dimasukkan dalam pengertian data (apa yang diberikan) dan informasi (bahan keterangan).
Evidensi itu berbentuk data atau informasi, yaitu bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu, biasanya berupa statistik, dan keterangan-keterangan yang dikumpulkan atau diberikan oleh orang-orang kepada seseorang, semuanya dimasukkan dalam pengertian data (apa yang diberikan) dan informasi (bahan keterangan).
·
Proposisi
Proposisi
adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat.
Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk
subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kaliimat Tanya,kalimat
perintah, kalimat harapan,dan kalimat inversi tidak dapa disebut proposisi.
Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi
kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi
kalimat berita yang netral.
·
Inferensia
Inferensi
adalah tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis
yang diketahui atau dianggap benar. Kesimpulan yang ditarik juga disebut
sebagai idiomatik. Hukum valid inference dipelajari dalam bidang logika.
Inferensi manusia (yaitu bagaimana manusia menarik kesimpulan) secara tradisional dipelajari dalam bidang psikologi kognitif, kecerdasan buatan para peneliti mengembangkan sistem inferensi otomatis untuk meniru inferensi manusia.inferensi statistik memungkinkan untuk kesimpulan dari data kuantitatif.
Inferensi manusia (yaitu bagaimana manusia menarik kesimpulan) secara tradisional dipelajari dalam bidang psikologi kognitif, kecerdasan buatan para peneliti mengembangkan sistem inferensi otomatis untuk meniru inferensi manusia.inferensi statistik memungkinkan untuk kesimpulan dari data kuantitatif.
·
Implikasi
Implikasi
adalah rangkuman, yaitu sesuatu dianggap ada karena sudah dirangkum dalam fakta
atau evidensi itu sendiri. Banyak dari kesimpulan sebagai hasil dari proses
berpikir yang logis harus disusun dengan memperhatikan kemungkinan-kemungkinan
yang tercakup dalam evidensi (=implikasi), dan kesimpulan yang masuk akal
berdasarkan implikasi (=inferensi).
2.
Bagaimana cara menguji data, fakta dan menilai autoritas
·
Cara menguji
data
Data dan
informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu
perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan
fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat
digunakan untuk pengujian tersebut.
a. Observasi
b. Kesaksian
c. Autoritas
·
Cara menguji fakta
Untuk
menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta,
maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian
tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta,
sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu
dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat
kesimpulan yang akan diambil.
a. Konsistensi
b. Koherensi
·
Cara menilai autoritas
Seorang penulis
yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan
kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat
saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data
eksperimental.
a. Tidak
mengandung prasangka
b. Pengalaman
dan pendidikan autoritas
c. Kemashuran
dan prestise
d. Koherensi
dengan kemajuan
3.
Mengapa penalaran menjadi komponen penting dalam
menyusun sebuah penelitian. Jelaskan menurut anda
Menurut saya penalaran
menjadi komponen penting dalam menyusun sebuah penelitian dikarenakan tanpa adanya penalaran sebuah penelitian tidak
akan behasil atau bisa dikatakan penelitian tersebut akan gagal. Karena sudah dijelaskan
juga diatas bahwa sebuah penalaran dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Bisa
kita bayangkan apa jadinya apabila manusia tidak bisa bernalar dalam menyusun
sebuah penelitian. Pastinya tidak akan menapatkan kesimpulan dalam melakukan
sebuah penelitian. Karena dari itulah penalaran sangat penting dalam menyusun
sebuah penelitian
4.
Jelaskan perbedaan berfikir deduktif dan
berfikir induktif dan masing-masing berikan contoh
·
Berfikir deduktif
Penalaran deduktif didasarkan pada teori yang berlaku
umum tentang hal / gejala. Ditarik kesimpulan hal yang khusus. Merupakan bagian
dari hal/gejala tadi. Secara garis besar maka penalaran deduktif adalah
bergerak dari hal atau gejala yang khusus menjadi gejala yang khusus
Contoh :
Semua mahasiswa semester 6 harus membuat Penulisan
Ilmiah
Irfa adalah mahasiswa semester 6
Kesimpulan : Irfa harus membuat Penulisan Ilmiah
·
Berfikir induktif
Penalaran induktif (prosesnya disebut induksi)
merupakan proses penalaran untuk menarik suatu prinsip atau sikap yang berlaku
untuk umum maupun suatu kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan atas
fakta-fakta khusus.
Contoh: buah mangga punya kulit, buah anggur punya kulit,
buah nanas punya kulit. Setiap buah pasti punya kulit.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar