NAMA : IRFA ELINA KARIM
KELAS : 2KA27
NPM : 14113469
Dalam awal
perkuliahan semester 4 ini, pada pelajaran teori organisasi umum 2 saya
mendapatkan tugas yaitu mencari pengertian dan arti penting komunikasi, jenis
dan proses komunikasi, komunikasi efektif dan yang terakhir adalah implikasi
managerial. Berikut pembahasannya.
Ø Pengertian Dan Arti Penting Komunikasi
Mungkin kata
komunikasi sudah tidak asing untuk kita dengar. Tapi, apakah pengertian dari
komunikasi itu sendiri. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris
communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata
communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua
orang atau lebih. Komunikasi juga bisa dikatakan sebagai suatu proses
penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi
saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan
dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat
dipahami oleh pihak lain.
Pelaku proses
komunikasi adalah manusia yang selalu bergerak dinamis. Komunikasi menjadi
penting karena fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut.
Melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya
dan perasaan hati nuraninya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak
langsung. Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa
terasing atau terisolasi dari lingkungan di sekitarnya. Komunikasi itu penting,
semua orang tahu, karena ini merupakan basic instinct dari setiap makhluk
hidup. Setiap makhluk punya cara komunikasi masing-masing, setiap manusia pun
tak lepas dari cara dia melakukan komunikasi. Kita tak bisa membeda-bedakan
bahasa, suku, adat, kebiasaan, tradisi maupun agama karena pada dasarnya
berkomunikasi, menyampaikan pesan itu asal dilakukan dengan baik dan benar,
serta dalam keadaan saling terbuka, fikiran jernih tanpa sentimen dan perasaan
negatif, pasti maksud yang ingin disampaikan dapat diterima.
Kehidupan
manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa
komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun
organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi
apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi dilakukan
manusia baik secara perorangan, kelompok, atau organisasi.
Ø Jenis Dan Proses Komunikasi
Nah, dalam pembahasan yang kedua
ini adalah jenis dan proses komunikasi. Jenis komunikasi ada 6, berikut ini
adalah pembahasan tentang jenis-jenis komunikasi dan proses komunikasi.
JENIS-JENIS KOMUNIKASI :
1.
Komunikasi
Intrapribadi
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication)
adalahkomunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.
Komunikasi intrapribadi merupakan dasar komunikasi antarpribadi. Ketika
berbicara dengan orang lain, sesungguhnya Anda telah merampungkan suatu proses
berkomu-nikasi dengan diri sendiri, “Apa yang ingin saya tanyakan? Pesan apa
yang akan saya sampaikan? Bagaimana sebaiknya cara menyampaikannya?” Proses ini
berlangsung dengan cepat, nyaris tanpa disadari lagi, kecuali ketika Anda
pertama kali belajar berbicara atau pertama kali menggunakan bahasa asing yang
belum terlalu Anda kuasai. Dengan selesainya komunikasi intrapribadi, di mana
manusia melakukan tindak komunikasi dengan menyampaikan pesannya, maka ia masuk
pada tataran komunikasi antarpribadi.
2. Komunikasi
Antarpribadi
Komunikasi
antarpribadi (interpersonal communication)
adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan
respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus
komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication)
yang hanya melibatkan dua individu,misalnya suami- istri, dua sejawat, guru-murid.
Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam
jarakyang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerimapesan
secara langsung dan simultan. Dalam komunikasi antarpribadi, komunikator
relatif cukup mengenal komunikan, dan sebaliknya, pesan dikirim dan diterima
secara simultan dan spontan, relatif kurang terstruktur, demikian pula halnya
dengan umpan balik yang dapat diterima dengan segera. Dalam tataran
antarpribadi, komunikasi berlangsung secara sirkuler, peran komunikator dan
komunikan terus dipertukarkan, karenanya dikatakan bahwa kedudukan komunikator
dan komunikan relatif setara. Proses ini lazim disebut dialog, walaupun dalam
konteks tertentu dapat juga terjadi monolog, hanya satu pihak yang mendominasi
percakapan. Efek komunikasi antarpribadi paling kuat di antara tataran
komunikasi lainnya. Dalam komunikasi antarpribadi, komunikator dapat
mempengaruhi langsung tingkah laku (efek konatif) dari komunikannya,
memanfaatkan pesan verbal dan nonverbal, serta segera merubah atau menyesuaikan
pesannya apabila didapat umpan balik negatif.
3. Komunikasi
Kelompok
Komunikasi
kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan
sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan
sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama
lain untuk mencapai tujuanbersama, saling mengenal satu sama lain, dan
memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi
berlaku dalam komunikasi kelompok. Dalam komunikasi kelompok, komunikator
relatif mengenal komunikan, dan demikian juga antarkomunikan. Bentuk komunikasi
kelompok kecil misalnya adalah pertemuan, rapat, dan lainlain. Komunikasi
kelompok kecil pasti melibatkan komunikasi antarpribadi, sehingga teori komunikasi
antarpribadi juga berlaku di sini. Umpan balik dapat diterima dengan segera,
menentukan penyampaian pesan berikutnya. Namun, pesan relatif lebih terstruktur
daripada komunikasi antarpribadi, bersifat formal maupun informal. Komunikasi
kelompok sering kita temui dalam keluarga, tetangga, teman dan kerabat, atau
kelompok diskusi. Komunikasi kelompok dapat terjadi di dalam kelompok dan juga
antarkelompok.
4. Komunikasi
Publik
Komunikasi publik adalah
komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang
tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato,
kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah:
berlangsung lebih formal;menuntut persiapan pesan yang cermat,
menuntut kemampuanmenghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung
pasif; terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan
peristiwayang direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara
khususmelakukan fungsi-fungsi tertentu.
5. Komunikasi
Organisasi
Komunikasi
organisasi (organizational communication)
terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung
dalam jaringan yang lebih besar dari
komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi juga melibatkan
komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung
kebutuhan. Semakin formal sifatnya, semakin terstruktur pesan yang disampaikan.
Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi: komunikasi ke
atas, ke bawah, maupun horizontal. Sedangkan komunikasi informal adalah yang
terjadi di luar struktur organisasi. Karenanya, komunikasi organisasi
melibatkan komunikasi kelompok, komunikasi antarpribadi, komunikasi
intrapribadi, dan terkadang komunikasi publik juga muncul di dalamnya.
6. Komunikasi
Massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah
komunikasi yangmenggunakan media massa cetak
maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang
dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim,
dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak,
cepat dan selintas. Dalam tataran komunikasi ini, komunikator dan komunikan
serta antarkomunikan relatif tidak saling kenal secara pribadi, anonim, dan
sangat heterogen. Komunikator dapat berbentuk organisasi (misal, tim redaksi,
atau LSM yang menyatakan protes terhadap sesuatu). Pesan pesannya relatif
bersifat umum, disampaikan secara serentak dan sangat terstruktur. Dalam
komunikasi massa, umpan balik relatif tidak ada atau bersifat tunda.
Komunikator cenderung sulit mengetahui umpan balik komunikan dengan segera.
Untuk mengetahuinya, maka biasanya harus dilakukan survei atau penelitian. Di
dalam komunikasi massa terjadi pula komunikasi organisasi, komunikasi kelompok
besar atau pun kecil, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi intrapribadi.
PROSES KOMUNIKASI
Pada umumnya
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, dan menunjukkan sikap tertentu seperti tersenyum, mengangkat bahu dan
sebagainya. Komunikasi ini disebut komunikasi nonverbal. Proses komunikasi
bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan
komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi
antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Melalui komunikasi sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami
oleh pihak lain.
Proses
komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikanpesan kepada komunikannya,
sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan
komunikatornya. Proseskomunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi
yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi,
banyak melalui perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusiadan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusiadan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Proses komunikasi mempunyai
tahapan. Yaitu sebagai berikut :
1. Penginterpretasian
2. Penyandian.
3. Pengiriman
4. Perjalanan
5. Penerimaan
6. Penyandian
balik
7. Penginterpretasian
Komunikator
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses komunikasi.Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses komunikasi.Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pesan
adalah setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain.Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya.Sedangkan, pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan.Pada pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul.
adalah setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain.Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya.Sedangkan, pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan.Pada pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul.
Penerima
adalah pihak yang memperoleh pesan atau stimulus yang dikirmkan oleh sumber. Stimulus yang diterima tersebut dapat terdiri dari beraneka ragam bentuk, seperti kata-kata, tulisan, gerak-gerik, mimik muka, ekspresi wajah, sentuhan, aroma, serta perbuatan atau tingkah laku lawan bicara.Selanjutnya, peran penerima adalah mencerna dan menanggapi stimulus tersebut dengan mendengar, melihat, membau, atau merasakan.Secara garis besar, penerima dapat terbagi menjadi penerima aktif dan penerima pasif.Penerima pasif adalah orang yang hanya menerima stimulus yang datang kepadanya, tanpa memberikan tanggapan serta umpan balik (feedback).Sedangkan, penerima aktif adalah orang yang tidak saja menerima stimulus yang datang kepadanya, tetapi juga memberikan tanggapan atau feedback secara aktif (berkelanjutan) kepada pengirim.
adalah pihak yang memperoleh pesan atau stimulus yang dikirmkan oleh sumber. Stimulus yang diterima tersebut dapat terdiri dari beraneka ragam bentuk, seperti kata-kata, tulisan, gerak-gerik, mimik muka, ekspresi wajah, sentuhan, aroma, serta perbuatan atau tingkah laku lawan bicara.Selanjutnya, peran penerima adalah mencerna dan menanggapi stimulus tersebut dengan mendengar, melihat, membau, atau merasakan.Secara garis besar, penerima dapat terbagi menjadi penerima aktif dan penerima pasif.Penerima pasif adalah orang yang hanya menerima stimulus yang datang kepadanya, tanpa memberikan tanggapan serta umpan balik (feedback).Sedangkan, penerima aktif adalah orang yang tidak saja menerima stimulus yang datang kepadanya, tetapi juga memberikan tanggapan atau feedback secara aktif (berkelanjutan) kepada pengirim.
Feedback
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
Ø Kominikasi efektif
Pada pembahasan
yang ketiga ini adalah maksud dari komunikasi efektif. Apa sebenernya maksud
dari komunikasi efektif. Berikut pembahasan dari komunikasi efektif. Berkomunikasi
efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian
yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang
menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang
berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan. Komunikasi Efektif
yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada
orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi. Secara sederhana,
komunikasi efektif terjadi apabila orang berhasil menyampaikan apa yang
dimasudkannya. Menurut Tubbs, (Yusrizal:2005)”secara umum, komunikasi dinilai
efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim
atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh
penerima”.
Ciri – Ciri Komunikasi Efektif
1. Istilah
Penggunaan istilah yang diartikan
“sama” antara pengirim dan penerima pesan merupakan aturan dasar untuk mencapai
komunikasi yang efektif. Kata – kata yang samar artinya ( mempunyai lebih dari
satu makna) dapat menimbulkan kebingungan dan salah pengertian.
2. Spesifik
Pesan yang di pertukarkan harus
spesifik. Maksudnya, pesan yang disampaikan harus jelas, sehingga si penerima
pesan dapat menerima dan mengulangi dengan benar.
3. Tersusun
Baik
Pesan harus berkembang secara
logis dan tidak boleh terpotong-potong.
4. Objektif,
akurat, dan aktual.
Pengirim informasi harus berusaha
menyampaikan pesan seobjektif mungkin.
5. Efisien.
Pesan di sampaikan seringkas dan
seoriginal mungkin serta harus berusaha untuk menghilangkan kata yang tidak
relavan
6. Hukum
Komunikasi Yang Efektif
Hukum Komunikasi Yang Efektif
(The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication) yang kami kembangkan dan
rangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri
yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi
itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih,
minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.
Ada lima hal yang dapat dijadikan
sebagai ukuran bagi komunikasi yang efektif, yaitu:
1. Pemahaman
Pemahaman yang dimaksud adalah
penerimaan yang cermat oleh komunikan (penerima pesan) terhadap kandungan
rangsangan yang dimaksudkan oleh komunikator (pengirim pesan). Dalam hal ini,
komunikasi dikatakan efektif jika penerima pesan memperoleh pemahaman yang
cermat terhadap apa yang disampaikan oleh pengirim pesan.
2. Kesenangan
Komunikasi efektif terjadi jika
diantara komunikator dan komunikan terdapat rasa saling senang. komunikator
merasa senang menyampaikan informasi kepada komunikan, dan sebaliknya komunikan
juga senang menerima informasi dari komunikator.
3. Mempengaruhi
Sikap
Tindakan mempengaruhi orang lain
merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Dalam berkomunikasi, komunikator
berusaha untuk mempengaruhi sikap komunikan, dan berusaha agar komunikan
memahami ucapannya. Jika komunikator dapat merubah sikap dan tindakan
komunikan, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi efektif sudah terjadi.
4. Memperbaiki
Hubungan
Salah satu hal yang menjadi
kegagalan utama dalam berkomunikasi adalah munculnya gangguan akibat dari
hubungan yang tidak baik antara komunikator dengan komunikan. Hal ini terjadi
karena adanya rasa frustasi, kemarahan, atau kebingungan diantara keduanya. Oleh
sebab itu, agar komunikasi efektif , maka perlua adanya tindakan memperbaiki
hubungan antara komunikator dengan komunikan terlebih dahulu.
5. Tindakan
Mendorong komunikan untuk
melakukan tindakan yang sesuai dengan keinginan komunikator merupakan suatu hal
yang paling sulit dicapai dalam berkomunikasi. Namun, keefektifan komunikasi
sangat bergantung kepada tindakan yang dilakukan oleh komunikan setelah
berkomunikasi. Jika komunikan melakukan tindakan seperti yang dikatakan
komunikatot, maka dapat dikatakan komunikasi efektif telah terjadi.
Ø IMPLIKASI MANAGERIAL
Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk
ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial
atau manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2
implikasi yaitu :
1. Implikasi
prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi,
perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
2. implikasi
kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan
tindakan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar