Sabtu, 12 April 2014

Manusia Dan Pandangan Hidup

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dalam hidup ini, pandangan hidup ternyata sangatlah penting, baik untuk kehidupan sekarang maupun akan datang. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia, karena tidak ada seorang manusia pun yang tidak mempunyai pandangan hidup. Walaupun sifat atau tingkah lakunya berbeda-beda.
Menurut Koendjaraningrat, pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat. Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup, semuanya itu tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan.
Dalam hidup ini kita sangat membutuhkan pandangan hidup, karena pandangan hidup akan memberi kita pada kehidupan yang lebih baik dan memotifikasi kita untuk menggapai sesuatu yang kita inginkan. Dan pandangan hidup akan menunjukkan kehidupan kita untuk nantinya.


B.     TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Penulisan makalah mengenai pandangan hidup bagi seseorang mempunyai tujuan :
1.      Untuk memenuhi tugas Ilmu Budaya Dasar
2.    Memberi pengetahuan dasar kepada para mahasiswa mengenai masalah  manusia dan  pandangan hidup
3.    Mahasiwa dapat mengetahui pentingnya pandangan hidup bagi anak
4.      Mahasiswa dapat menyebutkan manfaat pandangan hidup bagi anak

C.    RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah dijelaskan dari awal tadi, maka saya akan mengambil pokok masalah menjadi  rumusan yang akan dibahas selanjutnya. Berikut adalah rumusan/pokok masalah :
1.      Pengertian pandangan hidup dan Ideologi
2.      Cita – Cita
3.      Kebajikan
4.      Usaha / Perjuangan
5.      Keyakinan atau Kepercayaan
6.      Langkah – langkah berpandangan hidup yang baik


BAB II
MATERI PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP DAN IDEOLOGI
A.    Pandangan Hidup
            Semua manusia pastilah memiliki pandangan hidup masing-masing. Entah bagaimana sifat seseorang tersebut. Pandangan hidup memiliki arti sebagai pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia ini. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran seseorang berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dan memiliki sifat kodrati. Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:
a.  Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
c.  Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
B.     Ideologi
Ideology berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi. Lahirnya ideologi itu adalah karena adanya hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk konsep bersistem yang menjadi dasar atau asas teori yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup manusia.

2.      Cita – Cita
Semua orang pasti memiliki sebuah cita-cita. Cita-cita adalah harapan atau impian seseorang yang ingin ia wujudkan kelak saat ia dewasa atau mampu mewujudkan cita-citanya. Walau terkadang cita-cita itu tidak bisa terwujud karna terhalang oleh sesuatu. Tetapi bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah pengembangan diri, namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Dan impiannya tersebut hanya menjadi impian belaka selamanya seseorang tersebut tidak mempunyai usaha. Maka wujudkan impian itu dengan usaha dengan membakar semangat yang membara.

3.      Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan adalah suatu sifat seseorang yang akan mendatangkan manfaat yang bagi dirinya sendiri bahkan orang lain. Didalam etika dan beragama kita dianjurkan berbuat baik kepada semua orang. Sebagai makhluk pribadi seseorang pasti bisa menentukan mana yang baik yang harus dilakukan ataupun yang buruk dan tidak boleh dilakukan. Baik buruk seseorang ditentukan oleh suara hati . suara hati adalah semacam bisikan yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu. Dan tingkah laku seseorang juga dipengaruhi oleh suara hati.
4.      Usaha / Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah suatu kerja keras yang dilakukan seseorang untuk mencapai sebuah tujuan. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna. Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila seseorang ingin menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti semua ketentuan akademik. Dan semua yang diinginkan akan sia-sia tanpa ada usaha / perjuangan. Maka dari itu, jika ingin mencapai sebuah tujuan, harus berusaha/ berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa ada beban. Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras, sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi Besar Muhammad S.A.W yang ditunjuk kepada para pengikutnya “Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok”. Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Karena ada keterbatasan kemampuan, kita harus tetap mensyukurinya dan menerimanya dengan lapang dada tanpa ada keluhan.
5.      Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan / kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup manusia adalah sebuah pemikiran yang mendasar dan mendalam terhadap suatu hal yang kemudian di anut untuk menjadi pedoman hidup manusia. Keyakinan adalah rasa yang dimiliki akan kepercayaan terhadap seseorang. Intinya adalah, seseorang yang yakin terhadap suatu hal, seseorang tersebut pasti akan percaya. Jika kita yakin dalam satu hal maka kepercayaan akan muncul, keyakinan dan kepercayaan sangan berdampingan dalam hidup. Dan bahkan sulit untuk dipisahkan.
6.      Langkah –Langkah Berpandang Hidup Yang Baik
Pandangn hidup seseorang mungkin berbeda-beda. Maka dari itu, mungkin hanya sebagian orang saja yang melakukan berpandang hidup yang baik. Berikut cara berpandang hidup yang baik :
a.       Mengenal
Mengenal itu sebenarnya penting. Sebelum seseorang meyakini sesuatu ada baiknya seseorang tersebut mengenalnya terlebih dahulu. Mengenal merupakan langkah awal dari berpandangan hidup yang baik dikarenakan dengan mengenal, kita pun akan dapat membedakan suatu hal yang baik dan buruk menurut cara pandang kita sehingga kita tidak akan mengambil langkah yang salah.

b.      Mengerti
Tidak cukup hanya dengan mengenal, kita harus mengerti tentang apa yang sedang kita hadapi. Mengerti sebagai langkah lanjut dari mengenal. Mengenal di ibaratkan hanya sebagai lapisan luar sedangkan jika kita ingin mengetahui lapisan dalamnya, kita harus mengerti. Mengerti sifat atau perilaku dari seseorang. Agar kita bisa berpandang hidup dengan baik.

c.       Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.

d.      Meyakini
Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya. Meyakini dapat kita lakukan dengan memperdalam rasa mengenal, mengerti, serta menghayati. Dengan meyakini kita dapat dengan kuat berpegang teguh pada cara pandang yang kita yakini.

e.       Mengabdi
Langkah terakhir untuk berpandang hidup yang baik yaitu denagn mengabdi. Mengabdi merupakan suatu usaha untuk menyerahkan segenap keyakinan kita untuk suatu hal yang kita yakini. Dengan mengabdi menjadikan kita lebih dekat atau bahkan menjadi satu dengan hal yang kita yakini tersebut.



BAB III
CONTOH KASUS DAN ANALISA

Dalam  bab 3 ini akan dibahas tentang contoh kasus dan analisanya

1.      Contoh kasus pandangan hidup dan ideology
Misalkan ada seseorang tidak memiliki pandangan hidup. Masih menjalani hidup secara coba-coba, dengan meraba-raba. Tidak tau apa yang harus dilakukan dan hanya menjalaninya dengan rasa tidak ada kepedulian tentang pandangan hidupnya. Dan hanya mencari kecocokan atau yang kita senangi.
Analisa : yang kita perlukan untuk menjalani hidup ini bukanlah yang rasanya cocok atau yang kita senangi, melainkan yang baik dan mendatangkan kebaikan untuk kita dan orang lain, bahkan bila mungkin, juga bisa mendatangkan kebaikan untuk sebanyak-banyaknya orang.

2.      Contoh kasus cita-cita
Fenomena seseorang tanpa cita-cita bisa dengan mudah kita temui, cobalah tanya kepada beberapa orang siswa SMU yang baru lulus, akan melanjutkan studi di mana mereka atau apa yang akan mereka lakukan setelah mereka lulus. Mungkin sebagian dari mereka akan menjawab tidak tahu, menjawab dengan rasa ragu, atau mereka menjawab mereka akan memilih suatu jurusan favorit di PTN tertentu. Apakah jurusan favorit tersebut mereka pilih karena memang mereka tahu potensi mereka, tahu seperti apa gambaran umum perkuliahan di jurusan tersebut dan peluang-peluang yang dapat mereka raih kedepannya karena berkuliah di jurusan tersebut, sekedar ikut-ikutan teman, gengsi belaka, trend, karena mengikuti “anjuran” orang tua, atau bahkan asal pilih?
Analisa :  Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Maka dari itu, jika kita memiliki sebuah cita-cita, maka bersungguh-sungguhlah untuk menggapai cita-cita tersebut. Bengan banyak berusaha dan tidak bermalas-malasan. Misalkan kita sudah lulus dari SMU, sebaiknya kita fikirkan secara matang bagaimana kita akan melangkah nantinya. Jangan asal-asalan memilih yang menyebabkan tidak tercapainya impian kita. Dan hanya kesia-siaan yang terjadi.

3.      Contoh kasus kebajikan
Semua manusia memiliki sifat yang berbeda-beda pastinya, tetapi semua manusia pasti memiliki sifat kebajikan atau kebaikan. Contoh sifat kebajikan misalnya, ada seseorang yang butuh pertolongan dijalan. Dan kita mau membantunya. Dan kita sempat sempat berkenalan dengan orang tersebut. Itu adalah contoh sifat kebajikan. Dan dengan sifat kebajikan tesebut, jika suatu saat kita butuh pertolangan dan tanpa sengaja bertemu dengan orang tadi. Kita pasti akan dibantu juga.
Analisa: apabila kita melakukan kebajikan pada seseorang. Pasti orang lain akan berbuat baik juga kepada kita. Dan orang lain akan senang terhadap kita. Tidak timbul rasa benci terhadap sesame, iri, atau bahkan permusuhan. Karena itu kita dianjurkan bersifat baik terhadap sesama tanpa membeda-bedakan SARA. Suku agama ras dan budaya.

4.      Contoh kasus Usaha / Perjuangan
Dimisalkan saja seorang pelajar ingin mendapatkan nilai baik. Ingin mendapatkan juara kelas. Ingin mendapat pujian dari banyak orang dengan prestasi yang dimilikinya. Ingin menjadi kebanggaan orang tua. Tetapi ia tidak mau berusaha dan berjuang. Yaitu tidak mau belajar, tidak mau mengerjakan tugas. Waktu ada ujian membawa contekan. Dan ia kecewa melihat hasil laporan belajarnya. Yaitu tidak naik kelas.
Analisa : ada sebuah pepatah “Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenag-senang kemudian”. Dari pepatah tersebut bisa diartikan, berusaha dahulu, dan akan mendapatkan hasil kemudian. Dari contoh kasus diatas sangat tidak patut dicontoh, bila kita ingi mendapatkan nilai yang baik. Seharusnya kita belajar dengan sungguh-sungguh. Tidak bermalas-malasan. Tidak mencontek pada saat ujian tiba. Dan InsyaALLOH dengan usaha dan perjuangan kita, kita akan menikmati hasilnya.

5.      Contoh kasus Keyakinan / Percaya
Misalkan kita sedang melaksanakan ujian. Dan sebelumnya sudah belajar dengan giat. Setelah kita membaca soal yang diberikan kita mulai mengerjakannya. Nah disitu ada satu soal yang ragu akan jawabannya. Tapi dalam hati yakin dan percaya jawabannya adalah A. Tetapi keraguan masih menyelimuti, akhirnya melihat jawaban teman yang ada diselah kita. Dan dia menjawab C. Karena ragu, kita mengikuti jawaban dari teman yang ada disebelah kita. Setelah seminggu ujian berakhir, soal dan jawaban pun dibagikan. Alhasil jawaban yang kita dapat dari mencontek ternyata salah. Yang benar adalah jawaban yang kita yakini sebelumnya. Akibatnya nilai yang harus nya baik. Menjadi kurang
Analisa : apabila kita sudah yakin terhadap suatu hal, seharusnya kita percaya. Seperti contoh diatas, karena kita ragu-ragu dan tidak yakin. Yang seharusnya kita mendapat nilai baik, akhirnya mendapat nilai kurang. Maka dari itu, yakin dan percaya terhadap sesuatu yang pasti, dan jangan ada keragu-raguan.

6.      Contoh kasus langkah-langkah berpandang hidup yang baik
Misalkan kita hidup dimasyarakat tidak berpandang hidup yang baik. Tidak mengikuti peraturan yang berlaku. Hanya mementingkan diri sendiri, maka tidak ada seseorang yang mau bergaul dengan kita.
Analisa : karena kita tidak mematuhi cara berpandang hidup yang baik, hidup kita akan berpandang hidup yang tidak baik pula nantinya. Semua yang  kita lakukan hanya akan menjadi sia-sia saja.
BAB IV
MIND MAP DARI STUDI PUSTAKA
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
PANDANGAN HIDUP DAN IDEOLOGI

CITA -CITA

KEBAJIKAN
USAHA / PERJUANGAN
KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
LANGKAH2 BERPANDANG HIDUP YG BAIK
MENGENAL
MENGERTI
MENGHAYATI
MEYAKINI
MENGABDI

 


BAB V
                                                                     SUMBER         

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar