BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam hidup
ini, pandangan hidup ternyata sangatlah penting, baik untuk kehidupan sekarang maupun akan
datang. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia, karena tidak ada seorang manusia pun yang tidak mempunyai pandangan
hidup. Walaupun sifat atau tingkah lakunya berbeda-beda.
Menurut Koendjaraningrat, pandangan hidup
adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, yang dipilih secara
selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat. Pandangan hidup
terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup, semuanya itu tidak dapat
dipisahkan dengan kehidupan.
Dalam hidup ini kita sangat membutuhkan
pandangan hidup, karena pandangan hidup akan memberi kita pada kehidupan yang lebih baik dan memotifikasi
kita untuk menggapai sesuatu yang kita inginkan. Dan pandangan hidup akan menunjukkan kehidupan kita untuk
nantinya.
B. TUJUAN
PENULISAN MAKALAH
Penulisan makalah mengenai pandangan hidup
bagi seseorang mempunyai tujuan :
1. Untuk memenuhi tugas Ilmu Budaya Dasar
2.
Memberi pengetahuan
dasar kepada para mahasiswa mengenai masalah manusia
dan pandangan hidup
3.
Mahasiwa dapat
mengetahui pentingnya pandangan hidup bagi anak
4. Mahasiswa dapat menyebutkan manfaat pandangan
hidup bagi anak
C. RUMUSAN
MASALAH
Dari latar belakang yang telah dijelaskan dari awal tadi,
maka saya akan mengambil pokok masalah menjadi
rumusan yang akan dibahas selanjutnya. Berikut adalah rumusan/pokok
masalah :
1.
Pengertian
pandangan hidup dan Ideologi
2.
Cita – Cita
3.
Kebajikan
4.
Usaha /
Perjuangan
5.
Keyakinan atau
Kepercayaan
6.
Langkah –
langkah berpandangan hidup yang baik
BAB II
MATERI PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN PANDANGAN
HIDUP DAN IDEOLOGI
A.
Pandangan Hidup
Semua
manusia pastilah memiliki pandangan hidup masing-masing. Entah bagaimana sifat
seseorang tersebut. Pandangan hidup memiliki arti sebagai
pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk
hidup di dunia ini. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran seseorang
berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dan memiliki
sifat kodrati. Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi
pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3
macam:
a. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
c. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
a. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
c. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
B. Ideologi
Ideology berasal dari bahasa Yunani dan
merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep
dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan
ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam
arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok
sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi. Lahirnya ideologi itu adalah karena adanya hasil pemikiran manusia
yang dituangkan dalam bentuk konsep bersistem yang menjadi dasar atau asas
teori yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup manusia.
2. Cita – Cita
Semua
orang pasti memiliki sebuah cita-cita. Cita-cita adalah harapan atau impian
seseorang yang ingin ia wujudkan kelak saat ia dewasa atau mampu mewujudkan
cita-citanya. Walau terkadang cita-cita itu tidak bisa terwujud karna terhalang
oleh sesuatu. Tetapi bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka
cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus
melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini
sehingga ia menjadi sebuah pengembangan diri, namun bagi yang menganggap
cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang
dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Dan impiannya tersebut hanya
menjadi impian belaka selamanya seseorang tersebut tidak mempunyai usaha. Maka
wujudkan impian itu dengan usaha dengan membakar semangat yang membara.
3. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan
adalah suatu sifat seseorang yang akan mendatangkan manfaat yang bagi dirinya
sendiri bahkan orang lain. Didalam etika dan beragama kita dianjurkan berbuat
baik kepada semua orang. Sebagai makhluk pribadi seseorang pasti bisa
menentukan mana yang baik yang harus dilakukan ataupun yang buruk dan tidak
boleh dilakukan. Baik buruk seseorang ditentukan oleh suara hati . suara hati
adalah semacam bisikan yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu. Dan
tingkah laku seseorang juga dipengaruhi oleh suara hati.
4. Usaha / Perjuangan
Usaha/perjuangan
adalah suatu kerja keras yang dilakukan seseorang untuk mencapai sebuah tujuan.
Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini
sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna.
Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila seseorang ingin
menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti semua ketentuan akademik.
Dan semua yang diinginkan akan sia-sia tanpa ada usaha / perjuangan. Maka dari
itu, jika ingin mencapai sebuah tujuan, harus berusaha/ berjuang dengan
sungguh-sungguh tanpa ada beban. Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras,
sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi Besar Muhammad S.A.W yang ditunjuk
kepada para pengikutnya “Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya,
dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok”. Untuk kerja keras
manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul
perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Karena
ada keterbatasan kemampuan, kita harus tetap mensyukurinya dan menerimanya
dengan lapang dada tanpa ada keluhan.
5. Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan
/ kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup manusia adalah sebuah
pemikiran yang mendasar dan mendalam terhadap suatu hal yang kemudian di anut
untuk menjadi pedoman hidup manusia. Keyakinan adalah rasa yang dimiliki akan
kepercayaan terhadap seseorang. Intinya adalah, seseorang yang yakin terhadap
suatu hal, seseorang tersebut pasti akan percaya. Jika kita yakin dalam satu hal maka kepercayaan
akan muncul, keyakinan dan kepercayaan sangan berdampingan dalam hidup.
Dan bahkan sulit untuk dipisahkan.
6. Langkah –Langkah Berpandang Hidup
Yang Baik
Pandangn hidup
seseorang mungkin berbeda-beda. Maka dari itu, mungkin hanya sebagian orang
saja yang melakukan berpandang hidup yang baik. Berikut cara berpandang hidup
yang baik :
a.
Mengenal
Mengenal
itu sebenarnya penting. Sebelum seseorang meyakini sesuatu ada baiknya
seseorang tersebut mengenalnya terlebih dahulu. Mengenal merupakan langkah awal
dari berpandangan hidup yang baik dikarenakan dengan mengenal, kita pun akan dapat
membedakan suatu hal yang baik dan buruk menurut cara pandang kita sehingga
kita tidak akan mengambil langkah yang salah.
b.
Mengerti
Tidak cukup hanya dengan mengenal, kita harus mengerti tentang apa yang sedang kita hadapi. Mengerti sebagai langkah lanjut dari mengenal. Mengenal di ibaratkan hanya sebagai lapisan luar sedangkan jika kita ingin mengetahui lapisan dalamnya, kita harus mengerti. Mengerti sifat atau perilaku dari seseorang. Agar kita bisa berpandang hidup dengan baik.
Tidak cukup hanya dengan mengenal, kita harus mengerti tentang apa yang sedang kita hadapi. Mengerti sebagai langkah lanjut dari mengenal. Mengenal di ibaratkan hanya sebagai lapisan luar sedangkan jika kita ingin mengetahui lapisan dalamnya, kita harus mengerti. Mengerti sifat atau perilaku dari seseorang. Agar kita bisa berpandang hidup dengan baik.
c.
Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan
hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup
kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan
hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati
nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan
mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
d.
Meyakini
Meyakini ini merupakan suatu hal untuk
cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan
hidupnya. Meyakini dapat kita lakukan dengan memperdalam rasa
mengenal, mengerti, serta menghayati. Dengan meyakini kita dapat dengan kuat
berpegang teguh pada cara pandang yang kita yakini.
e.
Mengabdi
Langkah
terakhir untuk berpandang hidup yang baik yaitu denagn mengabdi. Mengabdi
merupakan suatu usaha untuk menyerahkan segenap keyakinan kita untuk suatu hal
yang kita yakini. Dengan mengabdi menjadikan kita lebih dekat atau bahkan
menjadi satu dengan hal yang kita yakini tersebut.
BAB III
CONTOH
KASUS DAN ANALISA
Dalam bab 3
ini akan dibahas tentang contoh kasus dan analisanya
1.
Contoh kasus pandangan hidup dan
ideology
Misalkan
ada seseorang tidak memiliki pandangan hidup. Masih menjalani hidup secara
coba-coba, dengan meraba-raba. Tidak tau apa yang harus dilakukan dan hanya
menjalaninya dengan rasa tidak ada kepedulian tentang pandangan hidupnya. Dan
hanya mencari kecocokan atau yang kita senangi.
Analisa :
yang kita perlukan untuk menjalani hidup ini bukanlah yang rasanya cocok atau yang
kita senangi, melainkan yang baik dan mendatangkan kebaikan untuk kita dan
orang lain, bahkan bila mungkin, juga bisa mendatangkan kebaikan untuk
sebanyak-banyaknya orang.
2.
Contoh kasus cita-cita
Fenomena
seseorang tanpa cita-cita bisa dengan mudah kita temui, cobalah tanya kepada
beberapa orang siswa SMU yang baru lulus, akan melanjutkan studi di mana mereka
atau apa yang akan mereka lakukan setelah mereka lulus. Mungkin sebagian dari
mereka akan menjawab tidak tahu, menjawab dengan rasa ragu, atau mereka
menjawab mereka akan memilih suatu jurusan favorit di PTN tertentu. Apakah
jurusan favorit tersebut mereka pilih karena memang mereka tahu potensi mereka,
tahu seperti apa gambaran umum perkuliahan di jurusan tersebut dan
peluang-peluang yang dapat mereka raih kedepannya karena berkuliah di jurusan
tersebut, sekedar ikut-ikutan teman, gengsi belaka, trend, karena mengikuti
“anjuran” orang tua, atau bahkan asal pilih?
Analisa :
Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang
berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat
lagi. Maka dari itu, jika kita memiliki sebuah cita-cita, maka
bersungguh-sungguhlah untuk menggapai cita-cita tersebut. Bengan banyak
berusaha dan tidak bermalas-malasan. Misalkan kita sudah lulus dari SMU,
sebaiknya kita fikirkan secara matang bagaimana kita akan melangkah nantinya.
Jangan asal-asalan memilih yang menyebabkan tidak tercapainya impian kita. Dan
hanya kesia-siaan yang terjadi.
3.
Contoh kasus kebajikan
Semua
manusia memiliki sifat yang berbeda-beda pastinya, tetapi semua manusia pasti
memiliki sifat kebajikan atau kebaikan. Contoh sifat kebajikan misalnya, ada
seseorang yang butuh pertolongan dijalan. Dan kita mau membantunya. Dan kita
sempat sempat berkenalan dengan orang tersebut. Itu adalah contoh sifat
kebajikan. Dan dengan sifat kebajikan tesebut, jika suatu saat kita butuh
pertolangan dan tanpa sengaja bertemu dengan orang tadi. Kita pasti akan
dibantu juga.
Analisa:
apabila kita melakukan kebajikan pada seseorang. Pasti orang lain akan berbuat
baik juga kepada kita. Dan orang lain akan senang terhadap kita. Tidak timbul
rasa benci terhadap sesame, iri, atau bahkan permusuhan. Karena itu kita
dianjurkan bersifat baik terhadap sesama tanpa membeda-bedakan SARA. Suku agama
ras dan budaya.
4.
Contoh kasus Usaha / Perjuangan
Dimisalkan
saja seorang pelajar ingin mendapatkan nilai baik. Ingin mendapatkan juara
kelas. Ingin mendapat pujian dari banyak orang dengan prestasi yang
dimilikinya. Ingin menjadi kebanggaan orang tua. Tetapi ia tidak mau berusaha
dan berjuang. Yaitu tidak mau belajar, tidak mau mengerjakan tugas. Waktu ada
ujian membawa contekan. Dan ia kecewa melihat hasil laporan belajarnya. Yaitu
tidak naik kelas.
Analisa :
ada sebuah pepatah “Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian.
Bersakit-sakit dahulu, bersenag-senang kemudian”. Dari pepatah tersebut bisa
diartikan, berusaha dahulu, dan akan mendapatkan hasil kemudian. Dari contoh
kasus diatas sangat tidak patut dicontoh, bila kita ingi mendapatkan nilai yang
baik. Seharusnya kita belajar dengan sungguh-sungguh. Tidak bermalas-malasan.
Tidak mencontek pada saat ujian tiba. Dan InsyaALLOH dengan usaha dan
perjuangan kita, kita akan menikmati hasilnya.
5.
Contoh kasus Keyakinan / Percaya
Misalkan
kita sedang melaksanakan ujian. Dan sebelumnya sudah belajar dengan giat.
Setelah kita membaca soal yang diberikan kita mulai mengerjakannya. Nah disitu
ada satu soal yang ragu akan jawabannya. Tapi dalam hati yakin dan percaya
jawabannya adalah A. Tetapi keraguan masih menyelimuti, akhirnya melihat
jawaban teman yang ada diselah kita. Dan dia menjawab C. Karena ragu, kita
mengikuti jawaban dari teman yang ada disebelah kita. Setelah seminggu ujian
berakhir, soal dan jawaban pun dibagikan. Alhasil jawaban yang kita dapat dari
mencontek ternyata salah. Yang benar adalah jawaban yang kita yakini
sebelumnya. Akibatnya nilai yang harus nya baik. Menjadi kurang
Analisa :
apabila kita sudah yakin terhadap suatu hal, seharusnya kita percaya. Seperti
contoh diatas, karena kita ragu-ragu dan tidak yakin. Yang seharusnya kita
mendapat nilai baik, akhirnya mendapat nilai kurang. Maka dari itu, yakin dan
percaya terhadap sesuatu yang pasti, dan jangan ada keragu-raguan.
6.
Contoh kasus langkah-langkah berpandang
hidup yang baik
Misalkan
kita hidup dimasyarakat tidak berpandang hidup yang baik. Tidak mengikuti
peraturan yang berlaku. Hanya mementingkan diri sendiri, maka tidak ada
seseorang yang mau bergaul dengan kita.
Analisa :
karena kita tidak mematuhi cara berpandang hidup yang baik, hidup kita akan
berpandang hidup yang tidak baik pula nantinya. Semua yang kita lakukan hanya akan menjadi sia-sia saja.
BAB IV
MIND MAP DARI STUDI PUSTAKA
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
|
PANDANGAN HIDUP
DAN IDEOLOGI
|
CITA
-CITA
|
KEBAJIKAN
|
USAHA
/ PERJUANGAN
|
KEYAKINAN
/ KEPERCAYAAN
|
LANGKAH2
BERPANDANG HIDUP YG BAIK
|
MENGENAL
|
MENGERTI
|
MENGHAYATI
|
MEYAKINI
|
MENGABDI
|
BAB
V
SUMBER
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar